Kisah mistis atau kisah misteri bisa terjadi dari situasi dan tempat manapun yang tak terduga.
Ada juga kisah horor yang datang dari tempat yang terbilang dari tempat yang terlarang, bahkan mitos itu sudah tidak asing lagi didengar di telinga masyarakat.
Mitos-mitos yang yang menyangkut kisah-kisah mistis tersebut bisa jadi sebagai upaya untuk menghindari hal yang memang dilarang.
Banyak cerita mistis yang menjelaskan area terlarang untuk dihuni oleh manusia, baik kontrakan, gedung-gedung tua, yang memang terbukti ada penunggu tempat tersebut yang berbahaya karena terlalu jahil kepada manusia sampai berani menyakitinya.
Berbicara mengenai tempat terlarang, ada juga lantai-lantai terkutuk yang memiliki rahasia terlarang.
Seperti contohnya lantai nomor 4 atau nomor 13. Dan nomor lantai lainnya yang memiliki cerita horor dari tempatnya berasal.
Meskipun sudah dihapuskan, tapi tetap saja ada rahasia yang menjadikan lantai itu menjadi mistis dan terlarang.
Dilansir dari kanal Youtube The Bepandi Family pada tanggal 17 November 2022, menceritakan kisah horor yang berasal dari lantai di sebuah apartemen di Kuningan.
Laki-laki berusia 33 tahun, panggil saja namanya Riko. Ia ikut tinggal di apartemen kakaknya di gedung tua dengan apartemen yang banyak di Kuningan.
Pada hari ketiga pada saat Riko masih tinggal disana, jam 1 pagi bersama keponakannya yang berusia 20 tahun, Riko sedang menonton bola.
Pada saat menonton, biar suasana semakin asik Riko pun menyuruh keponakannya ini untuk turun ke minimarket beli cemilan.
Tapi, keponakannya tidak mau, katanya takut. Meskipun Riko sudah mengajaknya agar pergi berdua pun, ia tetap tidak mau turun. Akhirnya Riko pun mengalah dan turun sendirian ke minimarket.
Apartemen yang ditempati Riko ada dilantai 17, ia pun turun menggunakan lift. Pada saat masuk, sudah ada 2 orang laki-laki dan perempuan berada didalam lift. Laki-laki itu berjenggot panjang dan tebal memakai baju gamis. Sedangkan perempuan berbaju kantoran. Kalau dilihat, mereka sama seperti Riko hendak turun ke lobi.
Lift tiba-tiba berhenti di lantai 12. Lift sudah terbuka tapi tidak ada siapapun. Bahkan lift itu masih terbuka sampai beberapa detik, menunggu.
Tiba-tiba, ada bunyi dari lift tersebut menandakan bahwa lift itu overload. Harusnya maksimal 6 orang. Padahal hanya 3 orang saja yang ada didalam lift itu. Aneh sekali. Lift itu dibuat tidak tertutup dan akhirnya tidak bisa turun.
Bapak berjenggot itu tiba-tiba mengalah keluar dari lift yang berada di lantai 12 itu. Akhirnya lift bisa turun karena sudah tidak overload.
Keadaan di lobi memang sudah sangat sepi, hanya ada satpam. Riko pun sudah kembali dari minimarket, dengan iseng ia bertanya kepada satpam tersebut mengenai kondisi lift.
"Pak, lift emang kalo malem-malem suka error gitu ya?" Karena kondisi Riko yang baru tinggal 3 hari, dan pada malam ke-3 ia masih bangun untuk nonton bola, akhirnya dia mengalami keanehan ini.
"Iya pak, sudah biasa." Awalnya satpam itu hendak menjawab, namun ragu-ragu, akhirnya mengiyakan saja.
Riko pun kembali ke unitnya, yang otomatis ia masih harus melewati lift itu lagi.
Awalnya biasa saja, Riko naik lift itu sendirian. Cukup sepi dan bikin merinding, pikir Riko. Hingga pada saat tiba di lantai yang sama pada saat turun, yaitu 12 lift tiba-tiba pelan dan akhirnya berhenti. Lift itu terbuka lagi, tapi lagi-lagi tidak ada siapapun disana. Riko pun dibuat merinding ketakutan. Ia pun memencet-mencet tombol lift supaya jalan lagi, akhirnya bisa.
Sampai di lantai 17, lift itu terbuka. Karena Riko sudah ketakutan dari tadi, hal itupun membuat Riko berlari-lari menuju unit apartemennya.
Setelah masuk, ia melihat keponakannya itu sudah ketiduran di karpet. Ia pun duduk di sofa untuk lanjut menonton bola. Tapi belum lama saat ia duduk, tiba-tiba pintu unitnya diketuk beberapa kali, Riko masih merinding karena kejadian tadi, ia pun beranjak menuju pintu. Riko melihat dari lubang untuk mengecek, tapi tidak ada siapa-siapa. Ia pun memberanikan diri membuka pintu unitnya, memang tidak ada siapa-siapa.
Berjalan keluar, ia melihat ke arah kiri tidak ada siapa-siapa. Tapi waktu melihat ke arah kanan, Riko melihat ada seorang anak kecil dengan kepalanya yang menyundul dibalik tembok melihat ke arah Riko.
Riko memberanikan diri untuk menghampiri anak itu, tapi pada saat didekati, tiba-tiba ada banyak anak lain dibalik tembok yang melihatnya, mereka semua berwajah pucat pasi. Sangat aneh, karena pagi-pagi buta jam 1 lebih anak-anak berkeliaran di apartemen.
Riko meneriaki mereka, "Heh jangan berisik, sudah malam!" Tapi yang didapat oleh Riko hanyalah canda tawa cekikikan dari mereka yang semakin nyaring. Riko dibuat sangat takut dan merinding karena tingkah mereka. Ia pun kembali ke unitnya dan duduk di sofa.
Pada saat duduk, tiba-tiba sofa itu seperti diduduki oleh banyak orang dengan suara berdecit pada awalnya hingga akhirnya sofa disebelah Riko itu meledak, runtuh kaki sofanya. Keponakannya yang sedang tidurpun sampai terbangun saking kerasnya suara itu.
Riko dan Denis, keponakannya itu langsung saja masuk ke kamar mereka, karena takut. Mencoba untuk tidur, tapi sudah 30 menit mereka masih terjaga.
Tiba-tiba pintu kamar mereka digedor-gedor dengan sangat keras. Tidak terlihat hanya satu orang yang menggedor-gedor dan memukulnya, tapi banyak.
Riko dan Denis ketakutan, karena ini pertama kali mereka mengalami hal mistis. Mereka menunggu lama sampai gedoran pintu itu berhenti. Riko pun memberanikan diri, lagi-lagi membuka pintu untuk mengecek, namun tidak ada siapa-siapa.
Riko dan Denis sudah tidak tahan lagi karena gangguan-gangguan itu, untuk tinggal menginap di apartemen kakaknya pun sudah tidak mau dan langsung membereskan pakaian seadanya agar cepat-cepat pindah.
Dengan gemetar dan takut, mereka berjalan cepat menjinjing tas seadanya turun dari lift menuju lobi.
Satpam yang melihatnya tadi sedikit kebingungan karena baru saja melihat Riko pulang dari minimarket, ini tiba-tiba hendak pergi dengan terburu-buru dari apartemen.
"Loh, mau kemana pak? buru-buru banget?" tanya satpam itu.
Riko pun menjelaskan semuanya dengan benar-benar menunjukkan dia ketakutan atas hal mistis apa yang baru ia alami.
"Pulang pak, saya sudah tidak mau tinggal disini. Diganggu terus dari tadi." Ia pun membeberkan ceritanya dari saat ia turun dari lift bersama 2 orang lain, bapak berjenggot dan perempuan kantoran hingga diikuti sampai unit kamar.
Tapi, satpam itu tidak kaget dan menjawab dengan santai menjelaskan bahwa memang sudah biasa di apartemen ini akan gangguan-gangguan yang berasal dari lantai 12.
"Oh, mungkin bapak diganggu oleh anak-anak nakal di lantai 12."
Katanya, 3 tahun lalu ada sebuah keluarga yang tinggal di unit apartemen di lantai 12 dengan memiliki 6 orang anak. Tapi entah kenapa, mereka semua jatuh sakit dan meninggal semuanya. Orangtuanya pun pindah, tapi sejak saat itu gangguan-gangguan dari anak-anak tersebut masih ada. Semua penghuni apartemen sudah tahu.
Pantas saja, bapak berjenggot waktu di lift tadi mengalah dan tiba-tiba turun dari lift, karena sudah tahu. Pikir Riko.
"Biasanya, anak-anak nakal itu bermain-main dimalam hari, memenuhi lift hingga overload. Dan mengetuk-ngetuk pintu-pintu di unit apartemen lain. Tapi baru kali ini kejadian sampai diikuti masuk ke kamar. Mungkin bapaknya baru disini, jadi anak-anak itu pengen lebih kenal."
Deg. Hati Riko berdentum parah. Tidak berfikir dua kali lagi, ia langsung pindah pada pagi itu juga.
Copyright © 2022 Meja Kliwon